LANGSA, ACEH - Insiden mengejutkan terjadi di Pendopo Wali Kota Langsa pada Sabtu (21/06/2025) sekitar pukul 14.15 WIB, ketika seorang pria yang disebut sebagai ajudan Wali Kota Langsa, dikenal dengan panggilan Adi Gayo, menunjukkan sikap arogan dan terkesan mengintimidasi terhadap wartawan serta aktivis LSM saat hendak mengantarkan surat resmi.
Diketahui, perwakilan dari LSM Bungoeng Lam Jaroe Kota Langsa bersama awak media tengah mendatangi Pendopo Wali Kota untuk menitipkan surat kepada petugas Satpol PP. Namun, upaya tersebut mendapat penolakan keras. Lebih mencengangkan, pria yang bersangkutan bukan hanya menghalangi penyerahan surat, tetapi juga mengaku sebagai anggota reserse Polres Langsa.
"Kalau mau kirim surat, kirim saja ke kantor, jangan ke sini. Kami sudah diperintahkan tidak boleh terima surat apa pun, meski di pendopo ini. Pendopo ini adalah rumah dinas Wali Kota, jangan gila kalian aja, kami juga punya gila," ujar Adi Gayo dengan nada tinggi, seperti disampaikan sumber media ini di lokasi kejadian.
Sikap tersebut langsung mendapat reaksi keras dari aktivis LSM dan jurnalis yang hadir. Zulfadli S.Sos.I., M.M., Ketua LSM Bungoeng Lam Jaroe, menyayangkan tindakan tak patut tersebut.
"Kami datang dengan cara baik, membawa surat resmi. Tapi perlakuan ajudan Wali Kota Langsa justru seolah memperlakukan kami seperti ancaman negara. Ini sangat tidak pantas, apalagi dia mengaku polisi. Kalau kami berniat buruk, tak mungkin kami datang dengan identitas LSM dan membawa surat tertulis," tegas Zulfadli.
Lebih jauh, ia mempertanyakan kredibilitas ajudan yang justru mencoreng citra pemimpin daerah.
"Kalau memang Wali Kota Langsa tak ingin menerima surat dari LSM di pendopo, maka jangan lagi tempati pendopo. Itu rumah dinas negara, hasil dari uang rakyat. Kami berharap Wali Kota bisa mengevaluasi ajudannya dan menunjuk personel yang lebih santun dan profesional, bukan yang bergaya preman di depan media dan LSM,” tambahnya.
Zulfadli juga mengingatkan bahwa kontribusi terhadap bangsa bukan hanya milik institusi kepolisian semata, namun juga lembaga masyarakat sipil.
"Polisi bukan satu-satunya yang berjasa bagi negara. LSM juga turut menjaga dan mengawal aset negara dari tangan-tangan korup," tegasnya lagi.
Insiden ini dinilai memalukan serta menodai semangat transparansi dan keterbukaan publik yang seharusnya dijunjung tinggi oleh pejabat negara dan aparatur di lingkarannya.
Pihak media dan LSM meminta Kapolres Langsa dan Wali Kota Langsa untuk segera mengklarifikasi status ajudan tersebut serta mengambil tindakan tegas agar peristiwa serupa tidak mencoreng hubungan masyarakat sipil dengan pemerintah ke depannya.
Sumber : LSM Bungoeng LAM JAROW
Penulis : Hendrik
0 Komentar