Kota-Langsa aceh.siji.or.id (18/8/2025) Wakil ketua Dewan Pengurus Wilayah Suara Independen Jurnalis Indonesia (DPW SIJI) Aceh Helmy Munir kembali ke tanah air Senin 18 Agustus 2025
Helmy berangkat ke Negri jiran Malaysia pada 23 Juli 2025. Keberangkatan tersebut di samping mengujungi anak dan cucunya yang sekarang berdomisilir di negri jiran tersebut, juga untuk melakukan studi banding organisasi kewartawanan.
Banyak masukan-masukan yang di peroleh untuk kemajuan keorganisasian khususnya DPW SIJI Aceh.
Terkait hal tersebut ketua DPW SIJI Aceh Muhammad.Ali C,JB berencana akan menggelar rapat kerja dalam bulan Agustus ini.
Disisi lain Helmy juga menjelaskan pengalamanya selama berada di negri jiran tersebut kepada media ini.
Kerajaan Malaysia, semua Negeri (negara bagian) tidak boleh sembarangan merokok, karna disini rokok di haramkan. Bila ingin merokok maka harus mencari tempat yang aman (menjauhi keramayan)
Bermacam jenis rokok ada disini, rokok produk Malaysia harganya sampai 12 RM, tapi rokok expor harganya hanya 8. ringgit 50 sen saja.
Jika ada yang melanggar ketentuan amaran UU Negara Malaysia akan di kenakan denda 10 Ribu Ringgit Malaysia.
Begitu juga dengan ketertiban masyarakat dan kenderaan sangat tertip hampir tidak ada yang melanggar aturan.
pejalan kaki sangat di hormati, sehingga dibuatkan tempat khusus untuk pejalan kaki, karna disini jalur kenderaan bertingkat serta luas terbagi dua arah, diatasnya merupakan jalur kereta api cepat hanya dengan membeli koin sudah bisa menaikinya, tuturnya menambahkan.
Hampir seluruh negeri Malaysia (negara bagian) sangat bersih rapi dan teratur, seperti Kuala Lumpur, selangor, pahang, peneng, perlis dan perbatasan malaysia dan tailand.
sampah tidak terlihat dipinggir jalan, tong sampah tersedia disetiap sudut dan depan rumah maupun di apertemen.
Sosial Masyarakat disana cukup baik dan menghargai setiap pendatang dari seluruh negara, ada yang berpakaian muslimah maupun pakaian mini, semuanya biasa saja disana, ungkap wakil ketua Siji Aceh tersebut.
Di Malaysia juga banyak pendatang dari aceh sebagai pekerja dan pengusaha, begitu juga pendatang dari banglades, indonesia sebagai pekerja di hotel dan tempat lainya,
Penduduk dimalaysia asli orang melayu, pendatang dari cina menggelola apertemen dan perdagangan lainya, sudah memiliki tempat disini, semua penduduk dan pendatang harus mengikuti amaran (aturan) dari Kerajaan tutur Helmy menutup pembicaraanya..
Red. HL.
0 Komentar